Sinopsis (Ringkasan Cerita)
Detektif Conan Movie 16 – Penyerang kesebelas. Menceritakan pengeboman di sebuah stadion dan yang mampu menjinakkan adalah para striker. Berawal dari diadakah pertandingan liga J yang sangat meriah yang ditonton oleh 80 ribu orang. Conan dkk saat itu yang sedang melihat, bersorak dengan semangat. Hingga pertandingan babak pertama usai. Disisi lain Mouri Kogorou yang mendapat telepon misterius dari seorang dengan suara disamarkan mengatakan kalau dia sudah memasang bom. Mouri yang kaget tidak mempercayai dan dia kemudian diminta melihat keluar oleh si pelaku tiba-tiba ledakan besar tepat didepan rumahnya. Si pelaku kemudian memberikan teka-teki dan petunjuk kepada Mouri karena kalau dia tidak sanggup akan banyak nyawa yang akan melayang. Mouri segera mencari tahu dengan bantuan para polisi tapi tidak menemukannya. Ran yang saat itu panik menelpon Shinichi alias Conan yang berada di stadion. Conan yang sudah mendengar teka-teki dan petunjuk segera mencari tahu hingga menemukan teka-teki tersebut. Yaitu bom diletakkan di papan skor di pertandingan tersebut. Conan segera bergegas mencari sketboardnya kemudian bergegas mencari jalan untuk bisa naik ke atas stadion dan sampilah dia diatas dengan kelelahan. Conan segera mencari dan menemukan sangat banyak bom di setiap balok penyangga papan skor. Conan kemudian menelpon Inspektur Megure dan memberitahu bom diletakkan di papan skor, dia meminta untuk evakuasi penonton yang dibawah papan skor. Tak lama kemudian penonton yang dibawah papan skor di evakuasi untuk ketengah lapangan hingga waktu bom meledak tinggal bebrapa menit. Conan yang tidak sempat menjinakkan semua bom menarik papan skor ke belakang agar tidak jatuh kelapangan. Bom kemudian meledak dan jatuh menyusuri kelapangan, penonton yang panik segera lari akhirnya papan skor bisa berhenti dan tidak memakan korban.
Keesokan harinya Conan beserta detektif cilik pergi kelapangan sepak bola dan melihat para pemain Liga J. Mereka latihan dengan Sanada di lapangan tersebut, Conan yang berlatih belakangan memperlihatkan kehebatannya di depan para pemain Liga dan semua terkagum melihatnya. Dia kemudian didatangi oleh para pemain Spirit dan Big. Conan memintanya untuk memberikan contoh tendangan bebas yang melengkung. Yang akhirnya Conan terkagum melihatnya. Tim Spirit dan Tim Big akan bertanding besok, kedua tim yang terkenal tidak terkalahkan akan mengadu kemampuan masing-masing tim. Keesokan harinya di rumah Mouri kedatangan pesan baru di kotak surat yaitu akan diledakkan lagi bom yang lebih besar dan akan memakan korban lebih banyak jika tidak bisa menyelesaikan teka-teki tersebut. Mouri bersama polisi sekaligus Conan melihat isi pesan dan melihat sebuah kejanggalan yaitu pesan tersebut kata-katanya pernah didengar sebelumnya yaitu di lapangan latihan kemarin. Dan yang berbicara kemarin adalah Endou, dia bersama dengan Yamamori Shinzou, Kouda Kaoru, Sasaki Ryousuke, Motomura Keichirou dan Nakaoka Kazamasa. Polisi akhirnya menetapkan 5 orang tersebut sebagai tersangka untuk diselidiki. Penyelidikan dimulai dan mendapatkan hasilnya.
Beberapa saat kemudian saat dilakukan rapat lagi, pesan yang dikirm ternyata meminta para pemain striker untuk menendang bola ditengah mistar gawang karena sipelaku telah menaruh pemicu di tiang tersebut jika tiang terkena getaran dari tendangan bola waktu bom akan berhenti. SI pelaku menghimbau kalau ada yang menijakkan, evakuasi dll dia akan meledakkan bom tersebut, jadi yang boleh tahu hanyalah para pemain striker saja. Si pelaku ternyata menaruh bom di 10 stadion. Polisi akhirnya menyelidiki lagi semua pelaku dan Nakamori menemukan yang mungkin menjadi sipelaku, Mereka semua bergegas datang kerumah Motomura Keichirou dan sesampai disana dia segera menjelaskan pokoknya karena sudah tidak ada waktu lagi. Tapi Motomura tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh polisi hingga akhirnya Motomura menyadari kalau dia di sangka sipelaku tapi dia ternyata hanya dendam kepada Mouri atas terbunuh anaknya karena ambulan yang harusnya buat anaknya (Tomofumi) di panggil Mouri untuk menyelematkan orang lain hingga anaknya meninggal. Tapi dia bukan pelaku yang memasang bom. Conan yang melihat foto Tomofumi melihat kejanggalan yaitu Tomofumi bukan melampai ke kamera video ayahnya tapi sebaliknya, Conan kemudian melihat hasil rekaman dari video ayah Tomofumi dan melihat si pelaku. Conan bergegas pergi ke stadion bersama Professor Agasa dan para detektif cilik. Waktu tinggal sedikit lagi, para polisi yang akhirnya bisa menjinakkan bom di 9 stadion tapi tinggal 1 lagi di stadion yang sekarang Spirit dan Big bertanding. Kedua tim yang sebelumnya di minta untuk menendang bola ke tiang gawang. Menendang terus menerus ke tiang gawang. Penonton bersorak terus walaupun tidak ada gol yang di buat. Hingga pertandingan usai akhirnya bom tidak ada yang meledak.
Tapi Conan beranggapan bom tidak meledak karena bom tersebut palsu dan yang asli masih aktif belum di jinakkan. Karena dia mengingat pesan si pelaku akan meledak bom di akhir pertandingan yang ternyata bukan pertandingan sekarang tapi saat pertandingan kemenangan tim Haidonya dulu menang yang beda 35 menit dari pertandingan sekarang. Hingga dia akhirnya menemukan si pelaku berada di stadion Touto dan mendeduksikan semuanya yaitu pelaku sebenarnya adalah Nakaoka-san. Dia meledakkan bom karena ingin balas dendam dengan Mouri karena Tomofumi yang merupakan teman latihannya meninggal karena ambulan yang diarahkan ketempat lain oleh Mouri. Akhirnya Nakaoka-san menjelaskan, deduksi Conan benar semua tapi dia salah di tempat akhir yaitu ledakan yang sebenarnya memang distadion tersebut tapi ledakan disini akan mengirimkan sinyal ke stadion yang sekarang Spirit dan Big bertanding yaitu stadion Kokuritsu. Si pelaku kemudian meledakkan bom di stadion Touto jika Conan ingin menhentikan bom yang di stadion Kokoritsu dia harus menjadi striker kesebelas dan menendang kearah mistar gawang distadion Touto tersebut. Saat itu waktu tinggal beberapa menit lagi Conan bergegas menendang dan saat akan mengenai mistar gawang tiba-tiba lampu stadion jatuh dan mengenai bola, Conan gagal menendang bola tersebut. Dia yang tidak mempunyai bola lagi bingung hingga akhirnya detektif cilik datang dengan membawa bola dan diberikan kepada Conan. Saat itu reruntuhan didepan gawang dan tidak bisa menendang lurus Conan kemudian mengingat tendangan melengkung yang dia lihat sebelumnya dan langsung mempraktekan saat itu waktu hanya tinggal beberapa detik. Bola yang ditendang melengkung dan mengenai mistar gawang tapi waktu masih berjalan hingga di detik terakhir waktu berhenti. Bom tidak jadi meledak dan semua selamat.
silahkan download di sini
sumber http://aldycooolzz.wen.su
Posting Komentar